Focus Group Discussion (FGD) Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Focus Group Discussion (FGD) Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Program Studi Teknik Industri UPN Veteran Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 10-11 Juli 2024, yang bertujuan memperkuat ekosistem riset dan inovasi berbasis teknik industri di Provinsi Jawa Timur. FGD ini dipimpin oleh Prof. Wahyudi dari BRIN, yang menjelaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan Perpres Nomor 78 Tahun 2022 yang mendorong pembangunan daerah berbasis bukti dan inovasi. BRIN, yang kini berperan sebagai platform terbuka, menawarkan dukungan fasilitas dan pendanaan kepada akademisi dan industri untuk bersama-sama mengatasi tantangan industri melalui pendekatan ilmiah dan implementasi inovasi.
Pada acara FGD ini, berbagai topik strategis dibahas, termasuk pengembangan rekayasa industri dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses, penerapan manajemen kualitas, serta optimasi rantai pasok yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal Jawa Timur. Program Studi Teknik Industri UPN Veteran Jawa Timur, yang diwakili oleh para dosen dan peneliti, memaparkan sejumlah proyek penelitian yang berfokus pada permasalahan nyata di sektor industri lokal, seperti optimalisasi sistem manufaktur dan pengurangan pemborosan dalam produksi. Selain itu, topik mengenai manajemen risiko, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan adaptasi teknologi dalam menghadapi era Industri 4.0 juga menjadi perhatian utama dalam FGD ini.
Prof. Wahyudi menyampaikan bahwa BRIN berkomitmen mendukung program pengembangan innopreneur atau wirausahawan berbasis inovasi di Jawa Timur dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mahasiswa dan dosen dalam proses riset yang aplikatif. Dengan keterlibatan Program Studi Teknik Industri UPN Veteran Jawa Timur, kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan solusi yang relevan dan implementatif bagi dunia usaha, sehingga dapat meningkatkan daya saing industri Jawa Timur. FGD ini juga menjadi langkah awal pembentukan pusat kolaborasi riset antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan sektor industri yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional berbasis inovasi.